Jumat, 15 April 2011

Tips dan Trik Mengatasi Serangan Ulat Bulu

·

Serangan ulat bulu akhir-akhir ini sangat menggila, “Ini Wabah Ulat Bulu Terparah dalam Sejarah”, Ribuan pohon dipangkas untuk mengendalikan wabah ulat bulu di Purbolinggo, Ulat bulu serang pohon mangga dan rumah warga,serangan ulat bulu kini menyebar di beberapa wilayah di Indonesia

ulat bulu selain bisa memberi rasa gatal yang luar biasa, ternyata juga dapat menyebabkan kemerahan pada kulit yang berkepanjangan. Geli, gatal, kemerahan dan perih adalah reaksi yang ditimbulkan bila Anda menyentuh atau terkena ulat bulu yang beracun. Lantas bagaimana cara menghindari dan mengobati serangan ulat bulu?

Ulat diketahui tidak memiliki sengat layaknya lebah, tetapi ada beberapa spesies yang bisa menimbulkan reaksi gatal, kesemutan bahkan alergi parah bila menyentuh ulat bulu. Hal ini karena beberapa spesies ulat memiliki bulu yang mengandung racun sehingga dapat menimbulkan reaksi gatal dan alergi bagi beberapa orang.

Berikut beberapa cara yang bisa dilakukan untuk menghindari atau mengatasi serangan ulat bulu :

1. Predator/ Musuh alami

Semut rangrang (semut merah) merupakan predator yang baik untuk pengendalian ulat bulu. Banyak sebutan untuk semut ini di antaranya semut rangrang, angkrang, semut merah, kranggan, semut kroto dan sebagainya. Akan tetapi yang lebih terkenal adalah kroto nya daripada nama semut hitam dan semut merah (rangrang). Selama ini semut memang dianggap mengganggu karena menyengat manusia. Tetapi serangga ini ternyata dapat dimanfaatkan untuk predator membasmi hama khususnya ulat bulu.

2. Menyemprotkan insektisida di pagi hari

Menyemprotkan langsung insektisida pada sarangnya di dedaunan dan tanaman mampu mengontrol serangan ulat bulu dengan cepat. Pagi hari adalah waktu yang terbaik, saat ulat-ulat berjemur di bawah sinar matahari.sebaiknya gunakan insektisida alami agar tidak merusak lingkungan.

3. Gunakan Bacillus thuringiensis (Bt)

Bacillus thuringiensis adalah pestisida alami berupa bakteri yang tergolong patogen fakultatif dan dapat hidup di daun tanaman maupun pada tanah. Bakteri ini bisa menghasilkan protein yang bersifat toksin (racun) sehingga bisa mematikan serangga. Jenis pengendalian ini dirancang tidak hanya untuk mengendalikan ulat tetapi juga akan mematikan ulat.



4. Buang daun yang menjadi sarang telur ulat

Telur ulat akan terlihat jelas pada dedaunan. Jika Anda menemukannya, buang atau kubur daun yang berisi telur ulat tersebut ke tanah. Sebaiknya dilakukan di pagi atau sore hari, yaitu ketika sebagian ulat masih berada di sarang. Pastikan untuk menggunakan sarung tangan untuk menghindari terkena bulu ulat yang beracun.

Namun bila Anda terlanjur menyentuh atau terkena ulat bulu, maka segera lakukan tindakan pengobatan seperti berikut ini:

1. Hilangkan bulu ulat yang melekat di kulit

Hilangkan bulu ulat uang menempel pada kulit dengan menggunakan kertas, sarung tangan atau selotip. Hilangkan bulu-bulu tersebut secepat mungkin sebelum menyebar ke bagian tubuh lain.

2. Cuci bagian yang terkena bulu

Gunakan air panas atau cuci dengan air dan sabun untuk membantu menghilangkan racun ulat bulu yang tersisa.



3. Usap dengan garam

Usapkan garam dan gosokkan selama 5 menit pada daerah yang terkena bulu untuk menghilangkan sisa bulu dan racun yang tidak hilang saat dicuci.



4. Gunakan minyak kelapa atau batu es

Gunakan minyak kelapa murni (virgin coconut oil) atau batu es untuk membantu mengobati pembengkakan dan nyeri akibat racun ulat bulu. Bila reaksi pembengkakan berlanjut, segera hubungi dokter karena hal ini bisa menjadi reaksi alergi yang serius.



5. Biji Rimbang

Rimbang ini dibelah dan digosok-gosokkan kebagian yang sakit, dan usahakan agar biji-biji kecil rimbang tetap menempel di bagian yang sakit.

Setelah itu tunggu sampai beberapa menit. Biasanya akan sembuh dalam beberapa menit. Begitulah kira-kira kegunaan rimbang ini. Dapat menawarkan racun yang mengakibatkan gatal-gatal pada kulit yang tersentuh ulat Bulu. Obat ini sering dipergunakan masyarakat Tobing Tinggi, Madina.

6. Jangan digaruk

Tahan keinginan untuk menggaruk daerah kulit yang gatal akibat racun ulat bulu. Hal ini bisa menimbulkan luka yang bisa menyebabkan infeksi pada kulit. Sebaiknya gunakan krim atau lotion yang bisa mengurangi reaksi gatal karena gigitan serangga.

Pemprov DKI Jakarta pun telah mempersiapkan sejumlah nomor hotline untuk menangani wabah ulat bulu. Nomor hotline itu pun tersebar di enam wilayah DKI Jakarta, yang ditangani Suku Dinas Pertanian dan Kehutanan di lima kotamadya dan Suku Dinas Kelautan dan Pertanian di Kepulauan Seribu.

Berikut nomor hotline yang ada di enam wilayah Jakarta.

1. Jakarta Timur : (021) 480 8335
2. Jakarta Selatan : (021) 720 5794
3. Jakarta Utara : (021) 435 8783
4. Jakarta Barat : (021) 5835 6239
5. Jakarta Pusat : (021) 385 1854
6. Kepulauan Seribu : (021) 624 9757

Sementara itu, nomor hotline UPT Balai Proteksi Tanaman adalah (021) 8730666.

Sumber 1

sumber 2
sumber 3

Tags
Tips dan Trik Mengatasi Serangan Ulat Bulu, mencegah serangan ulat bulu, cara mencegah serangan ulat bulu, tip mengatasi ulat bulu, cara menghilangkan gatal ulat bulu.

0 komentar: