Sejumlah peneliti di Inggris menemukan bahwa satu dari enam telepon seluler (ponsel) di Inggris terkontaminasi kuman atau bakteri tinja manusia.
Para ahli mengatakan bahwa alasan yang paling mungkin bakteri yang berpotensi berbahaya mencemari ponsel, karena orang tidak mencuci tangan mereka dengan baik dengan sabun setelah pergi ke toilet.
Penelitian dilakukan ilmuwan dari London School of Hygiene & Tropical Medicine dan Queen Mary, Universitas London, yang disiarkan ScienceDaily Sabtu (15/10/2011) atau Minggu (16/10/2011) WIB itu, juga mengungkapkan kecenderungan di kalangan warga Inggris untuk berbohong tentang kebiasaan kebersihan mereka.
Para peneliti melakukan perjalanan ke 12 kota di Inggris, dan mengambil sampel 390 dari ponsel dan tangan yang dianalisis di laboratorium, untuk mengetahui jenis dan jumlah kuman berkeliaran di sana.
Mereka juga meminta peserta menjawab serangkaian pertanyaan, tentang kebiasaan mereka mencuci tangan.
Penelitian dilakukan sehubungan dengan Hari Cuci Tangan Sedunia yang jatuh pada 15 Oktober. Meskipun 95 persen dari orang yang diteliti mengatakan mereka mencuci tangan mereka dengan sabun, sebanyak 92 persen dari ponsel dan 82 persen dari tangan memiliki bakteri.
Kondisi yang mengkhawatirkan, 16 persen dari tangan dan 16 persen dari ponsel ditemukan Escherichia coli, jenis bakteri yang berasal tinja. Escherichia coli sering dikaitkan dengan gangguan lambung, dan telah terlibat dalam kasus-kasus keracunan makanan serius seperti wabah O157 yang fatal di Jerman pada bulan Juni lalu.
Proporsi terbesar dari ponsel terkontaminasi terjadi di Birmingham (41 persen), sementara London memiliki proporsi tertinggi Escherichia coli hadir pada tangan (28 persen).
Para ilmuwan juga menemukan, mereka yang memiliki bakteri di tangan memiliki kemungkinan tiga kali lebih memiliki bakteri di ponsel mereka.
Ahli kebersihan dari London School of Hygiene & Tropical Medicine, mengatakan, “Studi ini memberikan lebih banyak bukti bahwa beberapa orang masih tidak mencuci tangan mereka dengan baik, terutama setelah pergi ke toilet. Saya berharap temuan E coli di tangan mereka dan telepon mendorong, mereka untuk lebih berhati-hati di kamar mandi. Mencuci tangan dengan sabun adalah suatu hal yang sederhana untuk dilakukan, tetapi tidak ada keraguan itu menyelamatkan nyawa.”
Ron Cutler, dari Queen Mary, Universitas London, menambahkan, “Analisis kami menunjukkan, ini adalah masalah nasional. Orang-orang mungkin mengklaim bahwa mereka mencuci tangan mereka secara teratur, tetapi ilmu pengetahuan menunjukkan sebaliknya.”
Bakteri tinja dapat bertahan hidup di tangan selama berjam-jam pada suatu waktu, terutama di suhu hangat jauh dari sinar matahari. Kuman itu mudah ditransfer oleh sentuhan di gagang pintu, makanan, dan bahkan telepon seluler. Kuman lalu dapat berpindah ke orang lain.
Setiap tahun, anak-anak di bawah usia lima tahun meninggal dunia oleh pneumonia dan penyakit diare, yang sebetulnya dapat dicegah dengan tindakan sederhana mencuci tangan dengan sabun.
Di negara maju, mencuci tangan dengan sabun membantu orang untuk mencegah penyebaran infeksi virus, seperti norovirus, rotavirus, dan influenza.
Para ahli mengatakan bahwa alasan yang paling mungkin bakteri yang berpotensi berbahaya mencemari ponsel, karena orang tidak mencuci tangan mereka dengan baik dengan sabun setelah pergi ke toilet.
Penelitian dilakukan ilmuwan dari London School of Hygiene & Tropical Medicine dan Queen Mary, Universitas London, yang disiarkan ScienceDaily Sabtu (15/10/2011) atau Minggu (16/10/2011) WIB itu, juga mengungkapkan kecenderungan di kalangan warga Inggris untuk berbohong tentang kebiasaan kebersihan mereka.
Para peneliti melakukan perjalanan ke 12 kota di Inggris, dan mengambil sampel 390 dari ponsel dan tangan yang dianalisis di laboratorium, untuk mengetahui jenis dan jumlah kuman berkeliaran di sana.
Mereka juga meminta peserta menjawab serangkaian pertanyaan, tentang kebiasaan mereka mencuci tangan.
Penelitian dilakukan sehubungan dengan Hari Cuci Tangan Sedunia yang jatuh pada 15 Oktober. Meskipun 95 persen dari orang yang diteliti mengatakan mereka mencuci tangan mereka dengan sabun, sebanyak 92 persen dari ponsel dan 82 persen dari tangan memiliki bakteri.
Kondisi yang mengkhawatirkan, 16 persen dari tangan dan 16 persen dari ponsel ditemukan Escherichia coli, jenis bakteri yang berasal tinja. Escherichia coli sering dikaitkan dengan gangguan lambung, dan telah terlibat dalam kasus-kasus keracunan makanan serius seperti wabah O157 yang fatal di Jerman pada bulan Juni lalu.
Proporsi terbesar dari ponsel terkontaminasi terjadi di Birmingham (41 persen), sementara London memiliki proporsi tertinggi Escherichia coli hadir pada tangan (28 persen).
Para ilmuwan juga menemukan, mereka yang memiliki bakteri di tangan memiliki kemungkinan tiga kali lebih memiliki bakteri di ponsel mereka.
Ahli kebersihan dari London School of Hygiene & Tropical Medicine, mengatakan, “Studi ini memberikan lebih banyak bukti bahwa beberapa orang masih tidak mencuci tangan mereka dengan baik, terutama setelah pergi ke toilet. Saya berharap temuan E coli di tangan mereka dan telepon mendorong, mereka untuk lebih berhati-hati di kamar mandi. Mencuci tangan dengan sabun adalah suatu hal yang sederhana untuk dilakukan, tetapi tidak ada keraguan itu menyelamatkan nyawa.”
Ron Cutler, dari Queen Mary, Universitas London, menambahkan, “Analisis kami menunjukkan, ini adalah masalah nasional. Orang-orang mungkin mengklaim bahwa mereka mencuci tangan mereka secara teratur, tetapi ilmu pengetahuan menunjukkan sebaliknya.”
Bakteri tinja dapat bertahan hidup di tangan selama berjam-jam pada suatu waktu, terutama di suhu hangat jauh dari sinar matahari. Kuman itu mudah ditransfer oleh sentuhan di gagang pintu, makanan, dan bahkan telepon seluler. Kuman lalu dapat berpindah ke orang lain.
Setiap tahun, anak-anak di bawah usia lima tahun meninggal dunia oleh pneumonia dan penyakit diare, yang sebetulnya dapat dicegah dengan tindakan sederhana mencuci tangan dengan sabun.
Di negara maju, mencuci tangan dengan sabun membantu orang untuk mencegah penyebaran infeksi virus, seperti norovirus, rotavirus, dan influenza.
sumber
Tags
virus tinja, virus ponsel, virus tinja ponsel.
0 komentar:
Posting Komentar